Oleh: tari | Oktober 1, 2012

tentang ego seorang (calon) ibu

jadi beginilah sayang,

waktu masih setia mengiringi langkah…

jadi beginilah sayang,

karena masih ada cita hingga waktu menjadi nyata…

 

walau terkadang hidup benar2 terasa tak mudah, ya kan?

walau sering jalanan menanjak dan memutar membuat mual, apa kamu tahu?

tak kurang mempertanyakan jenuh dengan sebutir keikhlasan…

 

ingatlah sayang,

bahwa mengawali langkah dengan namaNya di awal babak

adalah mudah,

namun mengartikan hamdalah sering terlupa pada istighfar yang terbata2

 

urip kui wang sinawang,

pada diri seharusnya ku katakan bahwa inilah hidup yang telah dititahkan,

untuk ku jalani di empat setengah bulan ke depan,

bahkan Dia yang sering kulupakan telah menuntunku pada empat setengah bulan lampau,

 

ingat2lah,

bahwa detik berlalu menjadi sejarah

maka kata mana, dan pilihan hati mana yang kita ambil adalah sebuah hal yang

tak bisa terulang,

bahwa kata bisa menjadi doa, saat malaikat mengamini di sela2nya…

maka tersenyumlah untuk hari yang telah lalu,

dan berendah hatilah untuk masa yang akan terhadapi…

karena cinta itu ditumbuhkan dan diharapkan

bukan ditangisi dan disesali,

sebab segala sesuatu yang kun fayakun,

telah ditetapkan bagi kita untuk menjalani dan meneruskan pada serangkaian

kelokan dan persimpangan…

 

maka, marilah bersemangat,

bermimpi, berharap, dan menjadikan nyata,

agar tak ada sesal,

 

akan baik untuk kita tersenyum,

akan baik bagi kita bersabar,

akan baik bagi kita tuk mengambil pelajaran,

pun menangis,

asal kita tak menjadi pecundang…

 

telah hampir 5 bulan dirimu wahai pesona dalam rahim…

telah kita jalani waktu itu dengan baik, menurut aku, ibumu…

walau mungkin kau rasakan segenap lelah kecamuk ku…

walau kadang kau dengar keluh kesal ku…

walau sering kau tahu kerasnya ego ku…

 

kalaupun boleh aku meminta padamu, tolong maafkan aku…

janganlah kau ambil serius semua itu…

karena aku, ibumu, hanya seorang perempuan keras kepala dengan segudang

ego

jadi maklumilah aku saat mengutuk diri untuk segala kejadian empat bulan ini,

saat aku tak mampu mengurus diri

saat aku tak berdaya beraktifitas kesana kemari,

saat bahkan mual hanya karena sebuah aroma,

aku frustasi,

tentu kalau kamu jadi aku, kamu akan memaklumi kan?

yah, itulah aku, ibumu…

 

jadi, marilah kita jalani 4,5 bulan lagi,

andai Dia memberikan kesempatan pada ibumu ini melihat dan mengiringi

tumbuh kembangmu…

setelah kau lahir, lalu saat kau tak terlalu membutuhkanku, kau berhak

menghakimi ku…

 

pilihlah jalan hidupmu,

terbanglah bebas menikmati matahari, bulan, bebintang, bunga, bumi, serta

lelangit, seperti aku…

carilah segala yang ingin kau temukan…

lalu kembalikanlah selalu hatimu pada Dia yang selalu mencintaimu dengan cinta urutan nomor satu,

lalu, ku berharap kau juga menyanyangi aku, ibumu,

tentu saja tiga kali lipat sayang daripada sayangmu untuk ayahmu,

hehehe…

 

sekarang mari kita tidur sayangku, anakku…

selasa dini hari, 02 Oktober 2012,

besok ayahmu pindah tugas dr Sragen ke Sukoharjo Nak,

asal tahu saja, dia juga sangat menyayangimu… (walau kadang membuat sebel, tp juga membuat ibumu ini tersenyum, pokoknya dia ayah yang super aneh, hehe)

Oleh: tari | Oktober 1, 2012

tentang ego istri

tak ada suara, hanya ada rangkaian kata…

tak ada langkah, hanya bayangan yg berlari,

sekali lagi, dan sekali

berulang kali

memandangi jejak hari

mengerjap pada pada terbit pagi

dan terseok ekor senja

terang dan gelap, berderap

bahwa bahagia akan ada

beserta duka yang kadang menyela

senyum, tawa, tangis, marah

seperti ada-nya cinta, sendu, dan cemburu

bahwa sayang adalah separuh yang lain dari hati yang tak mengerti dan kadang tersakiti

hiduplah hidup

seakan segala jenuh tlah menyatu pada rentang jarak usia pernikahan kita yg belum membuktikan apa2

tentang belajar mengerti dan adaptasi

tentang perbedaan yang menancap pada kerikil2 persamaan

bukankah persamaan adalah segala sampah bermakna usai?

maka terserah kita bagaimana menenun segala beda menjadi warna2 unik yang kaya

yang keberadaannya hanya dimiliki oleh kita

warna kita…

tempuh sejauh mana kita akan melangkah

seperti kenangan merbabu yang membawa sepasang kita menganyam sejarah kemarin

aku, kamu, tak akan ada yang lain mengerti

karena seharusnya hanya kamulah rumahku

dan hanya aku lah penjaga kehormatan mu…

aku, kamu

saat kau tak ada di sisi, hanya percaya q yang kau bawa sebagai penanda

saat aku tak ada itu tak kan terjadi

karena sekelebat bayang pun tak berani aq pergi

karena hanya kematian yang memberikan aku hak untuk beranjak

membawa segala hal yang kau bisikkan di relung jenak

wahai,

andai kau tak mengerti jua tak apalah

andai tak bisa kau maknai juga biarkan saja

karena setiap istri memiliki setitik ego

yang kadang baru akan dirasai

saat  logika dan dunia mu tak berarti lagi

saat tak ada lagi argumen bisa kita cakapkan

saat hari ternyata berakhir terlalu dini

saat senja menjemput begitu terburu

maka hidup hiduplah

melangkah dan berlari…

menuju kapan saat senja yang dijanjikan tiba

saat aku atau kamu seorang

menertawakan segala canda dan tangis

perdebatan dan pengertian

cinta dan cemburu

serta pertengkaran dan permaafan

lalu aku atau kamu seorang

mengemas dan melangkah

terpisah

bersama selimut warna unik kita

warna kita.

jum’at di sepertiga, 14 September 2012

sunyi pada diam

Oleh: tari | Juli 7, 2012

tragedi mulas dan hormon HCG

waktu seolah terhenti

saat 7 detik yang terasa mengawang

lalu garis2 merah menyembul

mengungkapkan semua makna

bahagia

haru

syahdu

tapi juga takut

gelisah

ngeri

lalu q awali dengan

bismillah…

 

(Alhamdulillah, Alloh begitu luar biasa memberikan kasih dan cinta pada manusia yang penuh dosa ini…)

pukul 04.15 shubuh terasa nyeri teramat sangat di sekitar perut… lariiii ke toilet… untuk kedua kalinya setelah pkl 02.15 absen dsana skalian wudlu buat sholat malam…

ada apa gerangan?

xexexe bukan karena hamil, kan nyeri perut ga termasuk ciri2 kehamilan…

wkwkwk semua karena diksar santika…

what?

untuk diksar santika, q minum l*xing demi kelancaran acara…

tapi semua berbuah nyeri… beuh rasanya perut kaya diremas2, d kruek2, d tusuk2…
nah loh…

padahal tadi mlm udah beli testpack dg harga 3500 perak (saja, hehe)… padahal dibutuhkan urine pertama d awal hari buat test itu tuh…

jadilah dengan menahan mulas q buka alat test kehamilan yg mengaku 99% akurat itu (walao harganya murmer banggettt)…

-aq pikir alat2 jaman sekarang dah canggih, semurah2 nya testpack itu kalau memang hormon HCG nya udah banyak pasti terdeteksi…-

Maka 1 detik, 2 detik, hadoooohhhh muleeeesssss, 3 detik… grujuk2…. keran balkon atas menyala, suami q wudlu di atas rupanya…, 4 detik… kuik kuik control line merah menyembul… 5 detik dan 6 detik… wuiihhh satu garis merah lagi menyusul…huwah apa iya? coba q hitung sampe 30 detik kalo2 garisnya cuma numpang lewattt… hihihi

Nah loh tuh garis malah menyembul kuat dsana…

hanya ada 1 kesimpulan… hormon HCG terdeteksi… berarti aq HAMIL…

oke oke… itu faktanya…

tapi….

aq mulesssss…..

ku operkan alat itu ke suami q yang datang terburu mendengar teriakan panggilan q, lalu langsung q tutup pintu toilet… entah suami q itu sudah sadar atau belum, hahaha

……………………

jadi pagi itu berlangsung begitu cepat kilat… tak ada waktu mencerna dengan lambat2 karena kemulesan yg diakibatkan kebulukan q itu…
diksar santika yg sedianya ngumpul jam 05.30 itu batal q datangi gara2 luar biasanya nyeri yg q rasakan…

hanya ada 1 do’a…

ya Alloh kuatkan janin yg ada dlm rahim ku…

…………………………………………………………..

Betapa luar biasanya Alloh…

di saat mulai jenuh dengan pertanyaan2

‘sudah isi belum?”, kaya TTS ajah…

‘sudah bathi belum?’ kaya jualan ajah deh…

‘sudah hamil belum?’ haloooooohhh aq kan BARU nikah (hampir) 3 bulan….

saat aq mulai berkeluh kesah d ujung do’a selepas sholat q…

di saat deg2 an gelisah waktu nonton kelebatan sinetron tukang bubur naik haji, yg istriya belum juga hamil,

saat aq mulai mengkhususkan sebuah folder  di lepy khusus untuk tips2 merawat kehamilan…

saat do’a dari teman2 mulai q mintai…

dan saat optimis dan kepasrahan berkolaborasi mengawali curhat q pada Nya…

saat itu lah, Dia yang menguasai setiap jiwa, menghadirkannya dengan begitu mudah…

dengan begitu simpel,

dengan begitu aneh,

dengan tiba2,

dan pada waktu luar biasa…

…………….

Image

Ada happy

tp jg ngeri…

ada sesuatu yg emosionil…

semoga semua dilancarkan dan dimudahkan…

Selamat datang di rahim bunda sayang…

8 bulan ke depan insyaAlloh qt akan jalani semua bersama…

tidak akan mudah memang…

tapi qt harus kuat,

demi cinta buat kamu,

dari ayah dan bunda…

di sini…

menantimu…

 

_sabtu, 07 juli 2012_

 

 

:betewe episode tadi malam, istri pedagang bubur naik haji itu, yang istri sholehah itu ternyata juga hamil, hihihi, aneh kan?

Oleh: tari | Juli 3, 2012

tentang membahagiai mu wahai masa

ingin berucap

tp tak ada kata

ingin berkeluh

tapi toh sia2

ingin menangis

tapi juga untuk apa?

ingin memukul

tapi semua kosong tak ada apa2

ingin bernyanyi elegi

tapi tak ada nada

ingin teriak

tapi sunyi lebih nyenyak

tersenyum atau tertawa?

itu juga sudah

 

karena pada mulanya memang tak ada apa2

karena pada awal ku berada di akhir

karena gugus2 bintang terus beralih

karena angin mendesir berputar tetap saja bereda

walau kata pujangga semua kembali pada semula

hanya saja jejak2 berjalan menuju ujungnya

pada tiada-ada-lalu tiada

hanya keberadaan ada yang selalu mengahantu

menyalangkan lelap dari gelap

menggelisahkan cinta dari bahagia

memboikot hari pada apa yang kau sebut sejarah

 

yah, masa

apa yang bisa ku katakan tentang mu?

tentang langkah yang terus melaju

dan episode spion yang membuat resah

menggapai2 lelah yang abstrak

bisik2 setan yang sebenarnya tidak bermutu

di bisikan iman yang penuh

 

untuk apa membaca ceritamu?

untuk apa meneropong roman yang telah tersekat2

untuk apa melempar lempar benci pada kosong yang telah kadaluarsa?

 

tak ada gunanya.

sungguh, tak ada gunanya

karena pada puisi kali ini aku sebenarnya bahagia…

 

 

Pagi, 03 July 2012, saat (mungkin) kamu ada, pedro sayang… ^_^

Oleh: tari | Desember 13, 2011

ck

You’re beautiful

: James Blunt

Bait terakhir……..

You’re beautiful. You’re beautiful.
You’re beautiful, it’s true.
I saw your face in a crowded place,
And I don’t know what to do,
‘Cause I’ll never be with you.
You’re beautiful. You’re beautiful.
You’re beautiful, it’s true.
There must be an angel with a smile on her face,
When she thought up that I should be with you.
But it’s time to face the truth,
I will never be with you.

 

yeah yeah yeah… sedang tidak ingin  membahas tentang terpesonanya seseorang…

hanya saja bukankah perasaan tidak bisa dipaksakan?

Bagaimana caranya menolak sebuah perasaan?

yeah, kalian, perempuan khususnya, yang pernah mengalami keadaan disukai -dalam artian ‘cinta’ , mungkin- dari seseorang yg kita anggap teman, sahabat, pasti tidak menyenangkan…

apalagi ketika hal itu menjadikan hubungan persahabatan tersebut disalahpahami oleh pihak lain…

 

well, kita, perempuan, menjadi bingung bagaimana harus bersikap…
sepenuh hati kita menolak… sekuat apapun berusaha… sesampai stress apapun -sampai membanting2 berapa kursi pun- yang namanya disukai -agrrrrhhhhhhhhh-itu tidak menyenangkan!!!!!

 

Apalagi ketika persahabatan itu akhirnya kandas dengan mengenaskan…

MBUH!!!!!

Oleh: tari | November 21, 2011

just wanna sleep

hidup ini apa?

untuk ku? untuk mu?

 

terkadang ada sunyi…

terkadang ada perih…

bahagia…

tangis…

ketakutan pada episode2 yang tak bisa q kendalikan…

 

 

Aku terbang pada lelangit kemarin,

lalu tak q mengerti dmana ku berpijak esok hari…

 

hidup ini apa?

untuk ku? untuk mu?

 

matahari yang masih mengabarkan musim…

bersama bumi yang berputar takzim…

 

hidup ini apa?

untuk ku? untuk mu?

 

pada keriuhan ini…

ku berhenti pada hening…

yang menetes2 segan,

bersama sisa hujan yang diam…

 

 

_keyboard meja tengah, 21 Nov 2011, Indonesia:Malaysia=1:0, tengkleng_

 

laa yukallifullohu nafsan illa wus’aha… lahaa maa kasabats, wa’alaiha maktasabats

Oleh: tari | Oktober 31, 2011

langit, hujan, dan matahari

Sore ini hujan…
di langit hati mu…
di langit hati ku…
Semoga esok biru cerah semesta…

Bukan karena tak lagi suka hujan,

tapi karena kita tidak bisa memainkannya bersama,

 

Bukan karena lebih menyukai matahari,

hanya saja ku tak mau kau jatuh dan tertatih sendiri…

 

aku menyukai hujan untuk aku dan kau mainkan…

aku menyukai rintik untuk kau dan aku nikmati…

aku menyukai titik air nya untuk kau dan aku bersama syukuri…

 

Dan saat tak ada kau di sini,

dan saat tak ada aku di sana…

Aku memilih matahari untuk menaungi…

Agar hanya ada sinaran dalam rona matamu..

Agar hanya ada senyum dalam kejora bahagiamu…

Agar hanya cinta dalam cemerlang hari2 kita…

ah, cinta…

 

_miss u all_

Oleh: tari | Oktober 31, 2011

perempuan, suatu sore

‘perempuan hanya untuk ditiduri….’

(bisik2 dua makhluk berjenis kelamin laki2 di pojok kantor sambil melihat2 entah apa di layar komputer)

saya: hayo2 bisik2 apakah disana? (intonasi normal)

dia: ‘salah sendiri denger…’ (intonasi menyebalkan)

saya: ‘makanya klo ngomong jangan sampe aq denger..’ (intonasi balas menyerang)

dia: ‘salah sendiri punya telinga..’ (intonasi sengak)

saya: ‘salah sendiri punya mulut, jaga dong mulutmu…” (intonasi siap ngamuk)

dia:  ………..diam, melanjutkan bisik2

saya: diam, mati2an menekan gejolak amarah, serasa ingin banting meja, kabur sholat

 

kali ini seperti tersengat listrik, seperti ada guntur yang menyembar nyambar dengan sangat keras,

memekakkan, menyakitkan,

Aku marah,

sangat marah…

 

apa maksudnya kalimat ‘perempuan yang penting bisa ditiduri’?

 

Tak ingatkah akan ibu?

Tak tahukah dari rahim siapa kita berasal?

Tak paham kah bahwa syurga ada di telapak kaki ibu?

Ibu adalah perempuan…

Yah, klo memang mencari istri hanya untuk ditiduri, terserah sajalah…

Tapi kepada seluruh perempuan di dunia, saya berpesan, jangan pernah mau menikah dengan laki2 seperti ini…

bagaimana bisa laki2 seperti ini menjadi suami yg baik?

Bagaimana bisa laki2 seperti ini bisa menjadi imam kita?

Bagaimana bisa laki2 seperti ini membawa kita ke syurga?

Bagaimana bisa laki2 seperti ini menjadi ayah untuk anak2 kelak?

Bagaimana bisa laki2 seperti ini dipercaya untuk menhkodai sebuah kapal rumah tangga?

Laki2 seperti ini sungguh menyebalkan (bahasa halus dari kata ‘menjijikkan’!!!)

Saya berdo’a agar Alloh memberikan hidayah pada teman ku yang satu ini…

 

Ladies, hati2 memilih suami…

Oleh: tari | Oktober 28, 2011

Lagu Anak dan Umur Jigo ku…

S0re ini, sambil rehat sejenak dari kerjaan,

stel lagunya tasya feat duta yg jangan takut akan gelap ah…

mmmm….

lha kok, senyum2…

 

So, jadilah mendownload i lagu2 anak2 yg lain…

Senang… hehehehehe

 

Yups,

mungkin,

mungkin lho ya,,,

ada efek2 tertentu dari hal2 yg pernah terjadi pada jiwa kita…

seperti trauma karena ketinggian, trauma karena ‘kelelegen’ duri ikan, truma karena pertengkaran orang tua, trauma karena tenggelam di kolam masjid (pengalaman pribadi semua ki, weqeqe), etc etc…

 

begitu pula dengan kebahagiaan…

Ada bekas2 pada jiwa kita terhadap sebuah peristiwa atau pengalaman di masa lalu…

termasuk efek dari musik…

 

kalau saya,

saat mendengar lagu ‘topi saya bundar’

otomatis tangan akan mengikuti gerakan ‘topi’, ‘bundar’, ‘kepala’…

Saat mendengar lagu ‘du di dam’ yg terasa adalah semangat saia, mba ami, dan wicak untuk belajar memasak, a.k.a ngacak2 dapur doang…

Saat mendengar lagu ‘kasih ibu’ akan muncullah sosok ibu ku yg waktu itu belum se sepuh sekarang…

Atau lagu ‘jaranan’, akan teringat masa2 pramuka SD, dimana untuk mulok setiap tim harus menampilkan tarian jaranan…

kalau mendengar lagu “di sini senang di sana senang’ otomatis langsung senyum lebar…

Kalau mendengar lagu ‘pelangi-pelangi’ akan langsung memandang atas,

walopun yg terlihat hanya eternit kantor, hahaiii

 

apapun lah, lagu anak2 membuat suasana mejadi bahagia, senang, senyum, tertawa…

pengen ikut keplok2, tepuk2, gerak2in tangan,

macam bocah SD…

 

……..Tuh kan temen2 kantor dari jaman lagu dakocan sampe tasya pada ikut nyanyi…………

qeqeqe

 

Mungkin saat kecil, jiwa2 masih murni, masih bersih…

jadi ukiran setiap peristiwa akan terekam sampe dewasa…

Baik peristiwa bahagia maupun sedih…

 

Apapun itu,

kadang2, yuk mari ndengerin lagu anak2,

Biarpun usia udah jigo, tapi sah2 aja dunkz muter2 tangan ikutin irama nyanyi…

xixixi anggep ajah memperkaya lagu buat nyanyiin ‘calon anak’

(di luar ngajarin ngaji temtunya, hehehe)

 

Mari sejenak bernyanyi, menari, bahagia….^^

Oleh: tari | Oktober 26, 2011

hujan di kalibata

siang ini hujan…

seperti hari kemarin..

 

Rindu hujan..

suka hujan…

 

teringat saat-saat pulang kuliah bersama Gyas dan Sri Nur,

bermain hujan…

 

hujan, basah, tertawa…

 

berkecipak, bahagia..

 

Atau saat di kost,

sendiri…

bersama novel dan segelas energen kacang hijau…

 

hem… memandangi hujan,

merasakan percik airnya dibawa angin

pada jendela yang ku buka setengah…

 

atau saat kehujanan bersama si biru motor tersayang…

kukendarai pelan2,

diantara manusia2 yg terburu,

aku suka berhujan-hujan…

 

atau saat hati ini kacau…

berlari keluar kost,

lalu berdiam di bawah hujan,

 

kuyup,

sesekali diliati orang2 yg lewat,

aq suka hujan…

 

Atau saat raga ini lelah,

hujan memelukku pada nyaman

mengantarkan pada mimpi

memberikan janji manis esok hari…

 

Q suka hujan…

Seperti q mengagumi puisi…

 

Q suka hujan…

Karena saat kecil q tak akan diijinkan hujan2an…

 

Karena hujan itu  membasuh semua lara dan kehampaan…

gemericiknya, atau derasnya, atau bahkan gelegar yg mengiringinya…

 

Hujan membuat jiwa ini tenang..

memaknai syahdu walau hanya sebentar…

memasuki lorong jiwa yg semakin sunyi walau sering kita tutupi…

 

Hujan melarutkan semua garang dan pongah dunia…

membuatnya takluk dan tunduk…

pada kejujuran limpahan airnya…

 

hanya basah…

 

bumi menjadi tenang…

 

Saat hujan selesai…

 

 

 

_horeeee mas Andi datang…. mari makan2…_

Kalibata, hujan.

Older Posts »

Kategori