jadi beginilah sayang,
waktu masih setia mengiringi langkah…
jadi beginilah sayang,
karena masih ada cita hingga waktu menjadi nyata…
walau terkadang hidup benar2 terasa tak mudah, ya kan?
walau sering jalanan menanjak dan memutar membuat mual, apa kamu tahu?
tak kurang mempertanyakan jenuh dengan sebutir keikhlasan…
ingatlah sayang,
bahwa mengawali langkah dengan namaNya di awal babak
adalah mudah,
namun mengartikan hamdalah sering terlupa pada istighfar yang terbata2
urip kui wang sinawang,
pada diri seharusnya ku katakan bahwa inilah hidup yang telah dititahkan,
untuk ku jalani di empat setengah bulan ke depan,
bahkan Dia yang sering kulupakan telah menuntunku pada empat setengah bulan lampau,
ingat2lah,
bahwa detik berlalu menjadi sejarah
maka kata mana, dan pilihan hati mana yang kita ambil adalah sebuah hal yang
tak bisa terulang,
bahwa kata bisa menjadi doa, saat malaikat mengamini di sela2nya…
maka tersenyumlah untuk hari yang telah lalu,
dan berendah hatilah untuk masa yang akan terhadapi…
karena cinta itu ditumbuhkan dan diharapkan
bukan ditangisi dan disesali,
sebab segala sesuatu yang kun fayakun,
telah ditetapkan bagi kita untuk menjalani dan meneruskan pada serangkaian
kelokan dan persimpangan…
maka, marilah bersemangat,
bermimpi, berharap, dan menjadikan nyata,
agar tak ada sesal,
akan baik untuk kita tersenyum,
akan baik bagi kita bersabar,
akan baik bagi kita tuk mengambil pelajaran,
pun menangis,
asal kita tak menjadi pecundang…
telah hampir 5 bulan dirimu wahai pesona dalam rahim…
telah kita jalani waktu itu dengan baik, menurut aku, ibumu…
walau mungkin kau rasakan segenap lelah kecamuk ku…
walau kadang kau dengar keluh kesal ku…
walau sering kau tahu kerasnya ego ku…
kalaupun boleh aku meminta padamu, tolong maafkan aku…
janganlah kau ambil serius semua itu…
karena aku, ibumu, hanya seorang perempuan keras kepala dengan segudang
ego
jadi maklumilah aku saat mengutuk diri untuk segala kejadian empat bulan ini,
saat aku tak mampu mengurus diri
saat aku tak berdaya beraktifitas kesana kemari,
saat bahkan mual hanya karena sebuah aroma,
aku frustasi,
tentu kalau kamu jadi aku, kamu akan memaklumi kan?
yah, itulah aku, ibumu…
jadi, marilah kita jalani 4,5 bulan lagi,
andai Dia memberikan kesempatan pada ibumu ini melihat dan mengiringi
tumbuh kembangmu…
setelah kau lahir, lalu saat kau tak terlalu membutuhkanku, kau berhak
menghakimi ku…
pilihlah jalan hidupmu,
terbanglah bebas menikmati matahari, bulan, bebintang, bunga, bumi, serta
lelangit, seperti aku…
carilah segala yang ingin kau temukan…
lalu kembalikanlah selalu hatimu pada Dia yang selalu mencintaimu dengan cinta urutan nomor satu,
lalu, ku berharap kau juga menyanyangi aku, ibumu,
tentu saja tiga kali lipat sayang daripada sayangmu untuk ayahmu,
hehehe…
sekarang mari kita tidur sayangku, anakku…
selasa dini hari, 02 Oktober 2012,
besok ayahmu pindah tugas dr Sragen ke Sukoharjo Nak,
asal tahu saja, dia juga sangat menyayangimu… (walau kadang membuat sebel, tp juga membuat ibumu ini tersenyum, pokoknya dia ayah yang super aneh, hehe)